Malam itu pada tanggal 13 januari 2007, pemuda Eight menghadiri pesta pernikahan salah satu warga rw8. Kami menikmati lezatnya hidangan-hidangan pesta. Setelah kenyang, kami semua berpikir untuk segera pulang dan bersiap untuk cangkruk di tugu. Tetapi seorang anggota mengatakan jikalau kami ke tugu pada jam seperti itu dan menggunakan baju batik tentu aneh kelihatannya. So, kami memutuskan untuk tetap berdiam di perempatan Berlian-Intan sambil menunggu wangsit akan melakukan apa. Kami ngobrol nggak karuan ditambah dengan adanya Degaf yang selalu mengeluarkan lelucon-lelucon andalannya. Seorang anggota ESS(Eight Security Service) mengusulkan bagaimana jika kami beroperasi di hutan belantara rw8, yang tidak lain dan tidak bukan ialah wilayah rt3. Kami semua yang berjumlah kurang lebih 9 orang bergerak untuk menempati posisi masing-masing di mana kita dapat melihat target-target yang kami bidik. Konon terdapat desas-desus bahwa di daerah rt3 terdapat beberapa hunian yang dijadikan oleh warga asing untuk bermain dalam tanda kutip, dan benar saja, seorang anggota ESS memergoki 2 sedjoli sedang ngemol di sekitar Zamrud ketika kami berjalan menuju posisi untuk membuktikan kabar burung tersebut. Kontan saja kami langsung pasang hunian tersebut sebagai target operasi ESS dan saat itu juga kami langsung menemukan tempat yang aman untuk memantau sarang burung tersebut, yakni di depan rumah Pak Haslan. Di tempat yang gelap, dingin, lembab, dan mencekam tersebut itulah kami jadikan sebagai pos pengintaian. Deta “The Pulse”, sontak saja langsung menginformasikan hal ini pada Abi selaku ketua ESS yang masih menikmati lezatnya hidangan resepsi pernikahan kakaknya(mbak Ina, red).
30 menit kami menunggu, tiba-tiba terlihat sosok berpakaian hitam-hitam dengan tinggi 166cm, homo, dan suka mendekati mas Hamdhan hiyy…. Ialah Pangad ESS (Abi), untuk ikut bergabung dengan kami semua dalam upaya penggerebekan ini. Sambil kami rundingkan bersama segala persiapan, sebagian dari kami tetap mengisi waktu yang ada dengan patrol rutin yang kami laksanakan di wilayah rw8. Karena masih membutuhkan pengintaian, maka anggota patrol ESS seperti Pak Pardi yang biasa mangkal di perempatan Berlian-Intan, meninggalkan BASECAMP tersebut dan menggunakan tempat pengintaian di ujung selatan Zamrud sebagai pos sementara, sehingga semua anggota ESS berpusat menjadi satu di sana. Hal ini dilakukan agar anggota patrol dan pengintai lebih mudah berkoordinasi mengingat fasilitas yang masih kurang (ex:HandyTalkie, senter).
Belum selesai kami berunding, tiba-tiba saja terlihat sebuah sepeda motor yang dikemudikan seorang pria dan berpenumpangkan seorang wanita menuju sebuah kost yg merupakan sebuah basement. Basement ini terletak tidak jauh dari pos pengintaian, yakni di sebelah timur pos pengintaian dan berjarak kurang lebih 3 rumah saja. ”Hmm…mangsa lezat”, gumam seluruh anggota ESS. Setelah berunding, tahap awal yang kami putuskan ialah segera menghubungi pemegang perangkat-perangkat di rt3, dan yang terlintas pertama kali di benak kami adalah Pak Unggul, mantan ketua rt3 dan ketua rw8. Sontak saja Andik, seorang Jack ESS langsung ngacir bersama dengan koleganya, Cicco, yang juga merupakan ESS, “The Soldier of Fortune” menuju hunian nun indah Bpk Unggul. Sementara itu, pada saat yang bersamaan, Abi yang sedang patrol di Yakut, melihat Pak Turi, selaku petugas keamanan di rt3 sedang duduk di depan pos jaga rt3. Kontan saja, Abi pun langsung menghampiri beliau dan menceritakan semua informasi yang kami peroleh dari hasil pengintaian ESS. Setelah semua informasi diberikan, beliau pun ikut mendukung rencana ESS tersebut dan menyatakan untuk segera mungkin bergabung dengan ESS. ”Tahap awal suksez”, kekeh kami semua..dan…“Belum choy, belum….”, Andik berkata lirih sambil berlari kecil dari rumah Pak Unggul menuju pos pengintaian. ”Masih ada tugas buat kita”, sambungnya.Ternyata ESS masih harus menghubungi perangkat rt3 yang lain, di antaranya ialah Pak Sunarjo dan Pak Haslan. Langsung saja Andik, Jack ESS, menghubungi rumah Pak Haslan yang jaraknya berkisar 3000 mm di sebelah selatan dan timur dari pos pengintaian. Setelah berkoordinasi dengan Pak Haslan, beliau turut bergabung dengan ESS dan pada saat yang bersamaan pula beliau menyarankan agar semua kendaraan anggota ESS yang diparkir dekat pos, dimasukkan ke dalam teras rumah Pak Haslan. Hal ini bertujuan agar kendaraan tersebut tidak mengganggu jalannya pengintaian. Ada hal menarik yang kami dengar dari Pak Haslan. “Ooo… nda usah kaget! Di sini sudah biasa kejadian mesum seperti itu, sudah sering!! Hanya saja kalau sampai (mohon maaf) ciuman, saya belum pernah melihatnya di sekitar sini..”, ujar beliau.”Tapi masa saya harus melawan dan menegur mereka seorang diri? yo benjut aku!!”, sambung beliau. ”Bukti yang kuat..”, kami terkekeh. Banyak waktu yang masih ada, membuat Arya, muallaf ESS, berceletuk….”Laper…”, dan kontan saja menginspirasikan anggota ESS lainnya untuk menyediakan sedikit ransum untuk dikonsumsi. Segera saja Aga, ESS Spike Boy, mengumpulkan uang patungan dari anggota dan berangkat membeli ransum. Setengah menit kemudian Degaf minta izin pada Pangad ESS untuk membeli bensin sekalian patrol. Tak lama kemudian Degaf kembali, ia juga memberikan informasi hasil patrolnya. Ia melihat sepasang sedjoli masuk ke rumah kost yang letaknya tidak jauh dari basecamp tempat anggota berkumpul. ”Sekalian saja dijadikan sasaran operasi”, saran salah satu anggota.
Seiring malam yang bertaburan bintang telah melepaskan pakaiannya(mungkin juga hal ini sedang dilakukan oleh para target di dalam sarangnya, red), akhirnya selesailah serangkaian tahap awal ESS dalam misi ini. Tahap yang tersisa ialah dengan menyampaikan juga informasi ini kepada petugas keamanan yang sedang berjaga di rt1 dan rt2. Sontak saja, ”The Soldier of Fortune” Cicco segera melaksanakan tugas ini dengan berbekal sebuah sepeda motor. Akhirnya para algojo telah terkumpul dan siap melumatkan mangsa.
Sambil menunggu waktu yang semakin tidak bersahabat dengan mereka(mangsa, red), kami merasa seolah ada yang kurang. ”Kok Abi sama Yudha dari tadi patrol belum balik-balik yo..”, simpati seorang anggota ESS. Spontan, Deta “The Pulse Master” langsung menghubungi Abi. Setelah mendapat miscall dari Deta, Abi dan Yudha, berlari secepat kilat menuju target operasi. 3 menit berselang Abi dan Yudha sampai di Zamrud, mereka disambut oleh Andik The Jack, ia berkata “Hey bro, ayo GREBEK….!!!” Tanpa banyak basa-basi mereka bertiga masuk ke salah satu kost yang diindikasikan sebagai sarang burung, disertai dengan perangkat rt setempat dan dan Pak-Pak keamanan. Suasana di dalam kost 2 tingkat ini sangat aneh, tidak seperti kost pada umumnya yang bersih. Di sini terlihat lebih seperti lubang tikus yang bau dan tidak terawat daripada rumah kost. Setelah masuk kami disambut beberapa pemuda yang terlihat gugup dalam menghadapi kami yang berjumlah cukup besar ini. Setelah dijelaskan maksud kedatangan kami oleh Pak-Pak tadi, pemuda itu menyingkir dan mempersilahkan kami untuk memeriksa kamar-kamar yang ada. Di lantai bawah para squad berkeliling, sementara Yudha ESS “Cool boy” mengikuti langkah Pak Narjo memeriksa lantai atas. Menurut Hamdhan The Melancholy ESS terdapat 2 ruangan di bagian barat yang mencurigakan karena pintu kamar tsb terkunci, dalam kondisi lampu menyala dan terlihat siluet bayangan manusia yang bergerak. Akibat dari banyaknya kamar dan luasnya rumah, ESS team memutuskan untuk membagi squad, sebagian ditugaskan untuk memeriksa lantai atas, dan sebagian lagi di lantai bawah. Di lantai atas terdapat banyak ruangan yang sangat mencurigakan. Yudha yang waktu itu mengikuti langkah Pak Sunarjo naik ke atas mencurigai kamar pojok sebelah selatan. Karena menurutnya kamar tersebut aneh, pintu terkunci, dalam kondisi lampu mati, tetapi jendela sedikit bergoyang seperti tertiup angin padahal tidak ada angin yang bertiup. Saat itu juga ia memanggil Sunny “ESS light man” untuk membantunya menerangi ruangan tersebut supaya terlihat bagian dalamnya. Benar saja di ruangan tersebut terdapat 2 orang wanita cantik nan seksi yang hampir membuat Cool boy menjadi murtad (hwehehehe). Setelah kedua orang tersebut digiring ke arah Pak Narjo dan Pak Haslan untuk diinterogasi, team kembali ke tujuan semula untuk memeriksa setiap kamar yang ada. Sementara itu, Andik, Arya, Mikhail, Degaf, beserta Hamdhan yang masih mengenakan helm, langsung mengikuti serentak menuju lantai 2. “Hoiii, tangi, tangi!!! Keluar semua!!!”, teriak beberapa anggota ESS. ”Duarr…duar…duarrr”, begitu bunyi pintu yang digedor saking kerasnya. Yudha, anggota ESS yang hampir saja murtad pada saat itu, langsung tanpa ampun membakar spirit anggota ESS yang lainnya untuk ikut meramaikan. Kontan saja lantai yang memiliki kurang lebih 9 ruangan termasuk kamar mandi, menjadi tempat lautan algojo yang lapar akan mangsanya. Sementara itu, pada saat yang bersamaan, Hamdhan yang sejak awal sudah mencurigai ruangan di lantai 1, mengurungkan niatnya untuk memeriksanya pada saat ini, mengingat situasi di lantai 2 yang semakin panas. Kebetulan pada saat itu Abi sudah bergegas menyusul rekan-rekannya di lantai 2. Akhirnya, Hamdhan dan Abi yang baru saja bergabung, ditambah dengan Andik The Jack, menuju ruangan di sebelah pojok timur dekat kamar mandi yang diduga mencurigakan. Dan benar saja, ketika Hamdhan sedang di depan ruangan tersebut, tiba-tiba saja ia melihat bayangan bergerak. Kontan saja, Andik The Jack, langsung menghantamkan kepalannya ke pintu ruangan tersebut. Berang karena tak kunjung dibuka, ia pun mulai kehabisan kesabaran, dengan berteriak-teriak mengancam, ia mengancam akan segera menghubungi polisi untuk meringkus pasangan mesum ini. Tak lama sepasang sedjoli keluar dari kamar tsb. Andik The Jack yang mukanya sudah merah padam saking marahnya membentak ke arah laki-laki tsb “Hei……. Budek yaa?? Ko gak keluar dari tadi? Apa masih belum berpakaian?”. “Masih ada banyak kamar yang belum di periksa! “ teriak Abi, mengingatkan squad agar konsentrasi tidak terpecah. Yudha yang dari tadi mencurigai kamar paling barat tidak kuasa menahan kesabarannya. Tanpa banyak kata ia memanjat kursi dan tembok dengan dengan maksud melihat keadaan di kamar itu. Benar saja ia melihat seorang lelaki paruh baya yang tidak memakai baju dan celana. Kontan saja ia menggedor jendela untuk memaksa orang itu keluar. Tak lama sepasang muda-mudi keluar dari ruangan tsb dengan muka lesu. Langsung saja sedjoli separuh sadar ini digiring menuju ke Pak Sunarjo dan Pak Haslan. Sedangkan team lain yang beranggotakan Degaf, Arya, dan Mikhail berhasil membuka kamar terakhir, mereka juga sempat masuk ke kamar tsb. Menurut pengakuan ESS Porn Master kamar itu bau spiritus, yang tidak lain, dan tidak bukan adalah bau alcohol. Hal ini juga dapat menjadi indikasi kalau kost tsb tidak hanya dibuat ajang mesum tetapi juga tempat mabuk-mabukan. Setelah pasangan terakhir keluar, team sempat memeriksa kamar dan ditemukan banyak botol-botol miras. Pasangan terakhir juga diperiksa. Pada saat diperiksa entah meremehkan Pak narjo atau pemuda tsb dalam keadaan setengah teler, saat ditanya ia ketawa-ketiwi nggak jelas. Kontan saja Pak Sunarjo marah dan menempeleng kepala pemuda tersebut. Karena dirasa di lantai atas sudah cukup squad, Pangad Abi turun ke bawah dan bertemu dengan Pak Pardi keamanan rt2 yang mengusulkan supaya memanggil Pak Narto salah satu warga rw8 yang juga anggota polisi. Berangkatlah Abi menuju rumah Pak Narto, tetapi yang dicari rupanya sedang istirahat sehingga Abi kembali ke peraduannya untuk melapor pada Pak Pardi bahwa Pak Narto sedang istirahat. Akhirnya Pak Pardi sendiri yang turun tangan memanggil Pak Narto. 10 menit kemudian Pak Narto datang dan ia menghubungi kantor polisi terdekat untuk meminta bantuan. Di lantai atas, muallaf ESS Arya mencurigai seorang wanita yang mengambil barang tidak jelas di bawah kasur dan dengan tergesa-gesa ia menuju kamar mandi untuk membuang barang tersebut yang diduga merupakan barang psikotropika. Tetapi team tidak berani menindak orang tsb dengan alasan menjaga privasi orang tsb. Di pos pengintaian, Aga “ESS Spike boy” melihat sesuatu yang mencurigakan di teras atas, segera ia meminta pulsa pada Deta untuk memberitahukan bahwa ada orang yang melakukan tindakan mencurigakan, pesan tsb langsung terkirim via sms ke Handphone Pangad ESS. Setelah menerima sms dari Deta, Abi mengkonfirm pada Hamdhan yang pada saat itu sedang memeriksa ruangan di lantai satu yang sejak awal sudah dicurigainya. Langsung saja Abi ikut bergabung untuk memeriksa dengan ikut memanjat, mengintip bagian dalam ruangan mencurigakan tersebut dari teras bawah. Setelah lantai bawah clear Abi bertemu dengan Andik dan mereka berdua memeriksa bagian teras atas. Namun mereka tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Di tempat lain Yudha sedang berakting layaknya guru BK menceramahi para korban. Pak pardi kembali menyuruh Abi untuk mengumpulkan semua barang bukti. Di lantai bawah ditemukan banyak botol-botol miras yang sudah kosong. Tak lama kemudian 2 orang polisi datang dengan membawa sebuah mobil yang dikhususkan membawa tersangka. Langsung saja Pak Unggul yang berada di teras menjelaskan ringkas dan cepat pada polisi tersebut. Setelah berkoordinasi sejenak, salah seorang polisi tersebut akhirnya memilih untuk turun tangan sendiri dengan melihat keadaan di dalam hunian tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui semua tersangka mesum dan mengumpulkan barang bukti secukupnya dahulu. Terdapat beberapa hal unik yang sempat mengocok perut pembaca sekalian, yakni ketika polisi tersebut sudah berada di lantai 2, polisi tersebut salah mengira bahwa menganggap Mikhail dan Arya, anggota ESS yang lain, sebagai tersangka mesum. Kontan saja, kedua rekan kami tadi langsung kaget sekaligus tertawa karena dirinya diklaim sebagai tersangka.
Beberapa saat kemudian, setelah semua tersangka terkumpul, digiringlah mereka menuju mobil tersangka milik polisi, beserta dengan barang bukti yang dianggap sudah cukup mewakili, yakni botol miras. Akan tetapi, terdapat salah satu anggota ESS yang baru saja nongol, layaknya kehilangan jejak rekan-rekannya, Cicco “The Soldier of Fortune”, yang belum cukup puas dengan barang bukti tersebut. Terlebih lagi Cicco telah mendengar informasi mengenai adanya sesuatu yang disembunyikan di teras lantai 2. Dengan rasa respect yang tinggi terhadap rekan-rekan ESS yang lain, Cicco mengajukan diri untuk memeriksa teras di lantai 2 tersebut. Dengan ditemani rekan ESS lainnya, Abi dan Andik, ia pun bergegas. Sesampainya di atas,ternyata sangat gelap, dan pada saat yang bersamaan, Sani “The Lightman” ikut bergabung. Karena kurangnya penerangan, akhirnya mereka meminjam senter dari polisi yang ada di bawah. Di suatu celah di balik tembok yang berada di teras yang telah dijadikan sebagai tempat sampah tampak sangat mencurigakan. Hanya dengan berbekal sebuah senter akhirnya Andik The Jack, menemukan sebuah barang dengan merek “FIESTA…”. Berlanjut kemudian dengan penemuan sebuah Viagra oles. Tidak lama kemudian kami yang berada di teras lantai 2, dikagetkan oleh suara Yudha yang berada di teras lantai 1. ”Yang namanya Steven(bukan nama sebenarnya, red) TURUN!!!”, pekiknya. Sontak anggota ESS yang masih di atas pun kaget dan sadar ternyata masih ada satu tersangka yang tertinggal di atas. Dan benar saja, dalam perjalanan turun, kami menjumpai tersangka tersebut, yang memang sejak awal sudah menunjukkan geliat tidak menyenangkan terhadap ESS. Ditambah pada saat itu ia baru saja keluar dari sebuah ruangan kosong dan gelap yang dipergoki seorang anggota ESS, yang juga berada di atas, yakni Mikhail “The Silent Black”. Langsung saja Mikhail menanyakan apa yang disembunyikan, tetapi Steven mengelak dan memilih untuk diam saja langsung menuju ke teras lantai satu, tempat di mana semua anggota yang terlibat sudah berkumpul di sana. Dan anggota ESS yang ada di atas ikut turun ke bawah. Setelah Steven masuk ke mobil, polisi pun mulai menyalakan mesin mobil dan membawa mereka ke kantor polisi. Kepergian mereka disertai sorak sorai squad ESS.
Semoga dengan adanya kejadian tersebut warga bisa lebih berhati-hati terhadap para anak kost dan juga pendatang asing. Untuk para tersangka, ESS mengucapkan turut berduka cita, dan semoga amal ibadah anda semua diterima di sisiNya (Lho???). Dan squad ESS masih bertanya-tanya mengapa pada saat kejadian perkara di RT3 terjadi kami tidak melihat Ketua RT3 ??
100% made by :
Pangad ESS n ESS Cool boy
(magang Eight Post)
Ayo rek kapan grebekan maneh ????
Aq mau kasih masukan buat postingan ini, ada 2 hal penting :
1. Sebenarnya video ini bukan untuk umum, so jangan diupload kemari, ini bukan untuk konsumsi publik. Segera hapus dan ganti dg gambar ato video lain aja.
2. Lagi-lagi memposting dg banyak tulisan, inti critanya aja, apa ini?
Bwt admin, lekas hapus video ini secepatnya..
1. setubuh,, eh setuju mas sani hapus videonya.. mas san, cewek2 itu apa kabar yah?? kq aku jd kgen??
2. lho, lek cuma ditarik kesimpulannya berarti cuma ringkasan dari eight pos dong, bukan artikel asli eP??
wah..wah...yth. Mas Sani dan Mas Yudha, untuk videonya ntar aku ganti deh, kalo masalah postingan ya emang banyak text, wong ini edisi Eight Post yang memang asli, saya rasa temen-temen juga gak keberatan koq, kalo memang Mas Sani ndak suka ya mohon maklum yach!
sudah saya ganti, mohon maaf untuk temen2 Eight yang laen yang mungkin penasaran dengan video patrol kontrakan mesum, akibat di"demo" oleh dua orang diatas, video yang asli saya ganti video paska kejadian. Mohon maaf
Sipp bro..
Mending video ini aja..
Tentang kekompakan kita sebagai ESS..
Lek pgn nonton video yg kmrn, silakan liat drmh msg2, klo gak pny filenya, bisa minta ke saya ato ke andik, ato ke siapa lah, mau nobar video itu jg silakan, pokoknya jgn smp org diluar eight tau video itu...
Aplg smp diupload di web..
Ok...?
viva ESS..
ayo, MD1 dan zamrud menanti kita (lagi)..
Kepala dan wakil ESS yang sekarang gak berani berbuat apa2...
ksian...
Kepala sopo? Wakile sopo?
KEpala: adike mas sani
Wakile: anake pak unggul
yopo lek kepala ESS & wakile sing dgrebeg??
goleono ndek gedhang2!!
boleh2.. grebeg ae,,
golek ndek gedhang2 sing alase koran sindo
ahaha
dino seloso malem rebo..
"KEpala: adike mas sani
Wakile: anake pak unggul"
Jelas ae ESS mati kutu, lha wong
Kepala : Ratri
Wakile : Wiki
Ganti sing lanang ae rekkk...!!!
Sopo sing milih se kok ngawor ngono..?!?!?!
sing milih yo degaf tah.. sesuai kebijakan baru..
"Girlz power"
ehehehe
ngawur!!